ByAsfihan Posted on July 1, 2022. Pengertian Sinopsis - Tahukah Anda, keberhasilan penjualan suatu karya tulis seperti buku dipengaruhi oleh kemenarikan suatu sinopsis yang ada pada sampul luar buku. Dari suatu sinopsis, pembaca dapat menemukan inti kupasan buku dengan cepat cocok selera bacaannya. Mengingat begitu pentingnya suatu sinopsis

Irama gendang menyuguhkan nuansa rancak. Lilin lebah kian mengepakkan sayapnya. Di atas panggung, Bentang Parahyangan –Mak- melenggang lenggokkan tubuhnya, membongkok. Ekspresi wajahnya yang berpuyan berpulas make up dan bersanggul segara dengan mahkota tiara di atas keningnya seperti itu ulem. Tersenyum, memainkan indra penglihatan bulatnya nan masih terlihat mulia dan nyawa, di usianya yang sudah mulai tiga puluh limaan. Seringkali Mak mengarun dan memainkan pantat biolanya dengan liukkan nan mengundang sorakan riuh spektator. Di radiks panggung, para lelaki nan ngibing1 dengan memegang gepokan duit di tangan, tukar berebut membagi saweran2 pada Mak. Tentu saja, melihat penggemarnya yang saling berebut, Mak makin beringas meliukkan awak sintalnya. Pemandangan itu menciptakan menjadikan Sati gerah. Jengah dipalingkannya wajahnya. Tak kuasa rasanya melihat Mak berlaku sebagaimana itu di atas panggung. Berenjut memberahikan dalam nada jaipong. Gerak-geriknya serupa itu mumbung trik pikat. Menciptakan menjadikan para lanang kekurangan akal bulus dan menaburkan uangnya di atas kancah. Internal salam akrab tangan Mak. Bahkan banyak juga nan sedemikian itu kurang ajarnya menyelipkan persen itu di tempat-bekas yang terasa larangan. Diselipkan di atas kemben kebayanya, ataupun di bebat pinggulnya. Sungguh, pemandangan yang malar-malar sudah lalu bertahun-tahun membuat Sati ceku. Namun, bertahun-hari juga, sejak ia kecil dan baru bisa melanglang sebatas beliau tumbuh dewasa seperti mana sekarang, Sati lain pernah ingin absen bagi mengikuti Mak dan rombongan jaipongannya nabeuh3 ke hajatan nan menjemput grup mereka. Barangkali sudah seperti kebiasaan yang candu. Tinggal, karena suatu kondisi, Mak terpaksa membawa Sati boncel yang bau kencur boleh bepergian selangkah dua langkah, pergi manggung. Keadaan itu terus berlangsung. Seiring dengan kepiawaian Mak dan namanya yang menginjak tersohor di kalangan para peminat jaipong, sebagai pesinden dan peronggeng ternama. Kemolekan Mak, suaranya yang buntar runyam kalau nyinden, kelenturannnya menari jaipong, memberi Mak poin plus untuk cepat dikenal. Terbit diajak serta, karena peristiwa tertekan. Sati katai tak ada yang ngasuh ataupun ngemong saat Mak manggung. Akhirnya rasam it uterus silau. Sati sering enggak pernah ketinggalan ikut jika Mak manggung. Malar-malar sampai ia beranjak taruna. Jika panggungan Mak dekat, Sati akan mengiringi Mak setakat acara tuntas. Kecuali jika jauh, Ia absen mengikuti Mak manggung. Mak dan Sati setuju seandainya sekolah yang harus dikedepankan. “Mak nggak mau Sati ketinggalan pendidikan begitu juga Mak. Sati harus mengutamakan belajar. Biar pinter. Biar jadi sarjana!” begitu selalu Mak menjatah wejangan. Sati anak dara, satu-satunya lakukan Mak. Sejak jiwa dasa bulan, Bapaknya Sati meninggalkan Mak karena tergoda perempuan tak. Sejak itu Mak yang bermain ganda menafkahi dan mendidik Sati. Mak yang masih terbilang belia ketika itu, dengan pendidikan nan hanya tamatan SD dengan keluarga anak yang masih sangat kecil, begitu kegalauan mencari pekerjaan untuk berdeging hidup. Mak tidak punya keahlian segala-barang apa. Bahkan untuk mengerjakan pekerjaan flat atau memantek, Mak bukan terbilang cekatan. Pantas cuma karena saat itu usia Mak masih tinggal belia. Ya, sebagai halnya kebanyakan gadis-gadis dusun, Mak menikah intern usia nan tinggal muda. Berkat, intern kebingungan itu, Om jauhnya menawari Mak bagi belajar nyinden dan menjadi penayub jaipong serta tukang kawih4 di grup jaipong yang layak naik daun di daerahnya. Mang Karso adv pernah kalo suara Mak melingkar dan bagus. Mak pernah membiasakan karawitan dan nyinden Cianjuran selepas tamat SD. Benar namun, enggak perlu belajar lama, Mak sekaligus diajak naik panggungan. Sejak saat itu lagi Sati kerdil diboyong manggung kemana-mana. Berawal dari butuh, marcapada seni yang kerap menghancurkan basyar lega nikmat euphoria, pun terjadi puas Mak. Terlebih saat Mak disukai banyak penggemar jaipong, jadi sri ajang yang mahal dan tersohor. Mak makin lupa diri. Banyak lelaki yang tergila-edan pada Mak. Itu membuat Mak terbuai. Sudah lain terbilang Mak sangkut-paut cerai dengan para bos-bos yang menggilainya. Kebanyakan hanya bertahan sama tua milu karena pernikahan yang dilakukan hanya secara siri atau sembunyi-sembunyi dari istri purwa. Enggak terbilang pula Mak didatangi para candik renta dan pasca- itu pernikahanpun hancur. Anehnya, Mak sepertinya tidak peduli dan tak merasa jera bikin terus mengulangi kesalahan serupa. “Sati nggak ingin tatap Mak sembarangan juga memilih nomine suami. Sati malu Mak! Citra buruk pesinden yang genit dan penunda tlah Mak hidupkan di diri Mak. Sati tak doyan!” protes keras Sati nan makin mengerti seiring pertumbuhan dirinya yang beranjak dewasa yang membuat Mak mulai menghentikan petualangannya puas lelaki-lelaki nan menggilainya. Tapi Mak juga membeberkan kalau semua itu Mak lakukan demi kesinambungan semangat mereka. “Kalau urusannya Mak penis seseorang nan bisa bersedia dan menerima vitalitas kita, carilah nan benar-benar pas Mak. Tidak teristiadat Mak pilih pejabat-bos fertil tapi punya istri. Pernikahan itu sakral Mak. Takkan Mak mencoreng moreng taki perpautan dengan terus kawin cerai. Carilah lelaki yang sayang sama kita, mau nerima Mak segala adanya. Tak kayapun taka pa-apa, radiks cak hendak berkreasi. Itu cukup buat Sati Mak!” “Tapi beliau butuh biaya osean sekarang Nak! Sebentar lagi kamu lenyap SMU. Mak pengen kamu menyinambungkan ke perguruan jenjang, Sati. Menjadi dokter sebagai halnya cita-citamu, itu ketel membutuhka biaya yang sangat besar. Mak kepingin jujurkan sekolahmu sampai kamu makara orang’. Tapia pa layak hanya dengan mengandalkan penghasilan Mak ibarat pesinden? Izinkan Mak menerima pinangan Bos Hendi ya Nak? Dia pemanufaktur kayu dan property gedung yang banyak duitnya. Mak janji kali ini Mak mau menjaga akad nikah kami. Mak ingin membedabedakan. Itu demi kamu Nak!” alai-belai Mak dengan suara yang lirih dan penuh haru terus terngiang di kuping Sati. Kata-introduksi Mak itu pun yang mewujudkan Sati seolah perang dingin dengan Mak. Sati patuh mengikuti Mak manggung. Seperti lilin batik ini. Itu Sati lakukan demi sebuah misi. Menjaga Mak sepatutnya tak kegenitan pada penggemar-peminat lelakinya, tercatat bos tiang cengengesan yang sudah lalu lama mencitacitakan Mak. Sati tetap enggak mau Mak nikah kembali, kalau dengan lanang itu. Untuk itu Sati melancarkan perang dingin dengan Mak. Udang rebon kudu eling, ulah jongjon teuing… Di dunya ebi ngumbara, henteu lestari salawasna…5’Kritik bulat, berat namun bening milik Mak berdesing diikuti tepak kendang nan mampu mengundang para pemadat jaipong untuk mengibing. Sati seperti tersadar dari lamunannya. Terlebih ketika seseorang menepuk pundaknya. Sati tergeragap, serentak menoleh ke sisi kirinya. “Melamun aja Ti. Ntar kesurupan lho!” Amir, anak ketua pemilik grup Jaipong sudah nyengir di sampingnya. Amir sengaja menggantikan Bapaknya mengiringi grup Jaipongnya. Kebetulan kuliahnya di Sekolah Pangkat Seni Indonesia STSI medium perlop semester. “Ahh nggak kok A. Duduk bungkam saja disini. Abis, mau ngomong proporsional siapa?” Sati mesem takjim puas anak majikan Maknya itu.“Kenapa gak ikutan nyinden atau goyang badan sama Makmu di panggung sana Ti? Lumayan ka bisa dapet saweran…”Sati mendecak. “Malulah A. Lihat tingkah Mak di panggung cuma aku malu. Terlebih sertaan nyinden alias ngibing. Nggak ahh!”“Lho? Kenapa mesti malu? Nari atau nyinden? Itu seni lho Ti. Seni budaya kita yang sudah hendaknya kita jaga dan lestarikan. Aku malah bangga sama Buya nan tegar menjaga grup ini tetap usia meskipun dengan nyawa yang mutakadim kembang kempis. Terharu karena saat ini tak begitu banyak sosok yang cak hendak nanggap jaipong di program-acara hajatan atau keriaan. Orang saat ini maunya manggil Organ dangdut lakukan acara-program hiburannya. Aku malah berencana akan ikut menjaga kesenian ini seyogiannya tetap hidup dan ditanggap anak adam…” introduksi-kata Amir itu membentuk Sati menyambungkan tatapnya pada cowok manis nan berpostur jangkung itu. Takjub juga. “Aa tahu segala nan membuatmu merasa sipu dengan pekerjaan Makmu dan seni jaipong ini. Tapi Ti…seni dimana-manapun kontroversi pelakunya memang sama dengan itu. Karena privat seni, ada pembawaan, terserah gairah, yang seandainya si pelaku tidak juru mengendalikannya akan membuatnya terseret sirkuit. Itu tercalit orang per orang pribadinya Ti. Padalah, sekali lagi pada pribadi masing-masing buat menyikapi dan menjalaninya. Kalau saja sudah terlanjur terserah label yang berlaku, berarti tugas kita untuk meluruskan dan memperbaikinya. Tapi Ti…Aa yakin, darah seni itu bergerak kental di tubuh kamu!” malam itu setelah perbincangan lumayan tataran dengan Amir, Sati untuk yang mula-mula kalinya membuat wajah Mak dipenuhi kejut. Mak tak percaya dengan pandangannya. Sati meronggeng jaipong Tanding Manis’ dengan tarian yang indah dengan liukan badan yang luwes, dinamis. “Sati kepingin jadi juru kawih dan tukang tari jaipong!” tegas Sati di pangkuan Mak dan paman-pamannya. Menciptakan bengong dan nelangsa yang menengok-ubah di wajah Mak. Sati, Mak tahu betul sifat anak itu. Sati memang agak tebal bibir, kritis sedari kecil, serius tapi jika sudah ada kemauan, ia akan setia mempertahankan segala apa nan dia mau. Keras kepala anak itu. Mak mutakadim menanyakan berulang kelihatannya kemana Sati akan menyinambungkan kuliah. Momen itu Sati memang tak memberi jawaban pasti. Keinginannya masih heterogen. Sesekali ia mendedahkan ingin kaprikornus tabib karena ain tuntunan MIPA yang sangat dikuasainya. Tapi rajin juga keinginannya berbelot bikin menjadi guru dengan alasan kepingin mengabdikan dirinya di rataan pendidikan buat anak-anak tak mampu di pedesaan. Sekarang, beliau keukeuh mau menjadi penari dan pesinden, itu semenjak Sati akrab dengan Amir, anak majikan grup seninya. “Pikirkan kembali Sati. Untuk apa menjadi peronggeng dan pesinden? Profesi yang enggak dilirik anak-anak ampuh sampai-sampai di jaman waktu ini. Apa istimewanya? Dia lihatlah Mak! Cak agar Mak berhasil menjadi pesinden tersohor tapi bukankah sira seringkali enggak gemar dengan profesi Mak?” Mak mencoba mempengaruhi jalan pikiran Sati. “Nan Sati nggak doyan bukan masalah seni jaipongnya. Tapi sikap Mak yang pecicilan, genit dan suka memanfaatkan popularitas Mak lakukan menggoda para lelaki. Sati ingin memperbaiki citra pesinden dan bedaya jaipong pun melestarikan seninya itu sendiri Mak. Jaipong itu seni tradisional kita yang suntuk unik dan indah. Tepak kendangnya, bunyi gamelannya begitu rancak dan menggugah. Pesan-pesan moral dalam tembang-tembangnya nan abadi dan memiliki pakem tersendiri, lewat sarat ajaran kelebihan. Mak renungi lagu Bangbung Hideung, Awet Rajet, Papacangan, semua liriknya menerimakan nasehat dan wejangan nan suntuk signifikan jika kita renungi…”terang Sati panjang lebar. Masukan Mak nan memberinya beragam alasan sudah lain digubrisnya juga. Sati loyal berkuat untuk melanjutkan sekolahnya ke STSI dan mendalami seni karawitan. Mak lagi tak bisa mencegah lagi ketika Sati dengan intens melebur ke dalam grupnya. Ikut manggung dan menjadi penari jaipong. Mendayukan ibing jaipong yang sangat luhur, elastis dan mempelajari vakem gerakannya setakat tidak terkesan memberahikan dan haram sama dengan yang selama ini dicitrakan para penari panggungan lainnya. *** Riuh keplokan mendengung di balai Kabupaten sehabis para penari dengan kostum butuh merak lengkap dengan mahkota superior burung dan sayap indah warna warni itu usai menarikan satu lagu jaipong. Usaha yang tertata dan terasuh apik dan luhur, sangat dinamis sonder melepaskan kesan semok semenjak joget jaipong itu sendiri, namun lebih terkesan santun dan berkelas, membuat para penonton terpana dan takjub. Termasuk Pak Wedana yang duduk di deretan kedudukan kegadisan, paling depan. Lima hamba allah pakar kawih, muda dan cantik, seling nyinden memperdengarkan kritik khasnya nan bening. “Rumah tangga jeung manehna…Buya Wedana yang terhormat…geus teu kaitung lilana. Ti bujangan jeung parawan…Bapak Sekwilda…tepi ka reauy anakna…6” Sambil ngawih, Pesinden tetap menyebut namun n domestik panggilan nan makin benar. Kata sayang’ atau ganteng’ dengan dibarengi permohonan saweran bukan lagi digunakan. Itu berkat aturan hijau berusul pimpinan grup Seni jaipong “Wanda Baru” arahan Amir dan Sati. Dua individu generasi penerus seni tradisional jaipongan yang sudah menyelesaikan studynya dan bahu bisnis memajukan grup kesenian itu. Sati sengaja menjeput panayagan7, Pakar Kawih dan Bedaya Jaipong yang dibentuk partikular intern beberapa grup ajojing yang sedikitnya menampilkan dua atau tiga orang pada satu lagu, semua dari alumni sekolahnya. Mereka ilmuwan-jauhari seni yang mau bergabung bikin membangun satu misi. Melestarikan budaya dan membangun pencitraan nan nyata dan masih tetap nyinden perumpamaan juru kawih sepuh di antara para juru kawih muda. Masih konstan menari jaipong dengan ogok kepiawaiannya melenturkan tangan dan badan, namun tanpa kerlingan mata menggodanya. Sati menyasarkan Mak bikin santun membawa diri, bak pekerja seni. *** Catatan KakiNgibing Joget/nari sebutan untuk pejoget JaipongSaweran Uang nan dibagikan penonton nan dansa pada pesinden Nabeuh Manggung/menanjak panggung/panggilan manggungPandai Kawih Pesinden/Penyanyi lagu JaipongPanayagan Panggilan untuk para penabuh klonengan *** karya ratna Embok nama pena dari Runengsih, pemukim Lebaksiuh Rt 001/05 Desa Sukasari Kec. Dawuan kab. Subang. Beberapa tulisannya koneksi dimuat di beberapa tabliod akil balig, jurnal dan majalah. Beberapa buku antologi telah diterbitkan foto ilustrasi _____________Dapatkan pelintasan berita Subang via Follow Twitter tintahijaucomLike Faceboook Sidang pengarang TintahijauIklan & Promo 089624350851

Darisinilah kemudian tarian ini menyebar ke Desa Dildoh pimpinan Syekh Ali Dildoh yang juga berada di kabupaten yang sama. Pendapat lainnya menyatakan tarian ini berasal dari daerah di Kabupaten Aceh Utara dan Syekh Tam sendiri diyakini mempelajari Tari Seudati di daerah ini. Sejarah Tari Seudati, sumber: Lembaga Buana Group, youtube.com 0% found this document useful 0 votes1K views1 pageDescriptionSinopsis Tari Kepahlawanan TARIAN Tumalun dan Wangko ne Parepey Tarian khas MinahasaOriginal TitleSinopsis Tari Kepahlawanan TARIAN Tumalun dan Wangko ne ParepeyCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes1K views1 pageSinopsis Tari Kepahlawanan TARIAN Tumalun Dan Wangko Ne ParepeyOriginal TitleSinopsis Tari Kepahlawanan TARIAN Tumalun dan Wangko ne ParepeyDescriptionSinopsis Tari Kepahlawanan TARIAN Tumalun dan Wangko ne Parepey Tarian khas MinahasaFull description Padadasarnya, penyusunan sinopsis karya tari kelompok sama dengan penyusunan sinopsis pada bentuk tari tunggal. Sinopsis disusun secara singkat, jelas, dan kalimatnya mudah dipahami oleh penonton. Dalam sebuah sinopsis, kadang juga perlu dicantumkan nama penata tari, penari, penata iringan, penata busana, penata rias, dan semua orang yang terlibat dalam pembuatan sebuah karya tari. Pelatihan Semester 1 105 6. Gambaran umum tentang tari yang akan dipergelarkan tercantum dalam …. a. properti tari b. tata tari c. sinopsis tari d. konsep tari e. inspirasi tari 7. Semua keperluan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pergelaran tari ditangani oleh … a. ketua kelas b. panitia c. bendahara d. manajer produksi e. penanggung jawab acara 8. Hiasan tempat pentas disebut …. a. properti b. dekorasi c. relief d. tata panggung e. biorama 9. Tari Mandau merupakan tarian yang bertemakan …. a. kepahlawanan b. erotisme c. pergaulan d. binatang e. ritual 10. Berikut ini yang termasuk tari yang bertema percintaan adalah …. a. tari Anjasamara b. tari Mandau c. tari Rantak d. tari Wiranata e. tari Nelayan B. Kerjakanlah soal-soal berikut dengan baik dan benar 1. Sebutkan dan jelaskan pembagian tari menurut jumlah penarinya 2. Sebutkan dan jelaskan pembagian tari tunggal Nusantara 3. Jelaskan peranan dan perkembangan tari tunggal Nusantara 4. Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur estetis tari tunggal Nusantara 106 Seni Tari untuk SMAMA Kelas XI 5. Jelaskan dengan singkat makna dan fungsi tari Topeng Cirebon 6. Sebutkan aspek-aspek yang terkait dengan konsep garapan 7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sinopsis tari tunggal? Berikan contohnya 8. Sebutkan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat sinopsis tari 9. Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan sebelum mementaskan karya tari 10. Sebutkan dua tema dan nama tari tunggal Nusantara beserta pencipta dan asal daerahnya Tari Kelompok Nusantara Pelajaran 7 Sumber Sebagian besar kebudayaan tradisional Nusantara di Indonesia senantiasa tidak pernah lepas dari kegiatan-kegiatan sakral dan ritual. Kegiatan-kegiatan tersebut hampir semua dilakukan secara berkelompok bahkan massal. Tarian adalah salah satu media yang digunakan dalam kegiatan ritual. Oleh karena itu, tari kelompok merupakan media yang tidak bisa lepas dari kegiatan ritual tersebut. Namun, seiring perkembangan zaman banyak sekali pergeseran fungsi tari kelompok. Tari kelompok tidak hanya merupakan media ritual tetapi juga berfungsi sebagai seni pertunjukan bahkan mempunyai peranan yang cukup penting bagi masyarakat Nusantara. 108 Seni Tari untuk SMAMA Kelas XI Peta Konsep • Upacara ritual • Sarana hiburan • Pertunjukan • Unsur estetis Keunikan Tari Kelompok Nusantara Jenis, Peranan, dan Perkembangan Tari Kelompok Nusantara Unsur Estetis Tari dalam Tata Rias dan Busana Keunikan Tari kelompok Nusantara Kata Kunci Pelajaran 7 Tari Kelompok Nusantara 109 A. Jenis, Peranan, dan Perkembangan Tari Kelompok Nusantara Indonesia memiliki beragam suku bangsa yang tersebar di seluruh Nusantara. Setiap suku bangsa tersebut memiliki kebudayaan yang sangat beragam, di antaranya adalah tarian daerah. Banyak di antara tarian daerah tersebut yang dimainkan secara kelompok. Tarian kelompok tersebut memiliki jenis, peranan, dan perkembangan yang berbeda-beda. 1. Jenis Tari Kelompok Nusantara Berikut ini adalah beberapa jenis tari kelompok yang terdapat di Nusantara. a. Tari Seudati, tari Saman, dan tari Pukat dari Nanggroe Aceh Darussalam. b. Tari Tor-Tor dan dari Serampang Dua Belas dari Sumatra Utara. c. Tari Piring dan tari Payung dari Sumatra Barat. d. Tari Pagar Pengantin dari Sumatra Selatan. e. Tari Yapong dan tari Sembah dari Jakarta. f. Tari Merak, tari Jaipongan, dan tari Topeng dari Jawa Barat. g. Tari Srimpi dan tari Kendalen dari Jawa Tengah. h. Tari Remo dari Jawa Timur. i. Tari Golek Menak dari Yogyakarta. j. Tari Kecak, tari Janger, dan tari Rejang dari Bali. k. Tari Batu Gandrung dari Nusa Tenggara Barat. l. Tari Teorinda dari Nusa Tenggara Timur. m. Tari Tandak Sambas dan tari Zapin Berkilah dari Kalimantan Barat. n. Tari Perang dan tari Gong dari Kalimantan Timur. o. Tari Beloan Dadah dari Kalimantan Tengah. p. Tari Kembang dan tari Gepang dari Kalimantan Selatan. q. Tari Maengket dari Sulawesi Utara. r. Tari Lumense dari Sulawesi Tengah. s. Tari Pakarena dan tari Kipas dari Sulawesi Selatan. t. Tari Cakalele dan tari Lenso dari Maluku. u. Tari Suanggi dan Tari Perang dari Papua. 2. Peranan Tari Kelompok Nusantara Tari kelompok yang terdapat di Nusantara ini memiliki peranan yang cukup besar dalam masyarakat. Peranan tari kelompok Nusantara di antaranya sebagai berikut. Gambar Tari Remo Sumber 110 Seni Tari untuk SMAMA Kelas XI a. Upacara Ritual Tari kelompok yang ditujukan untuk upacara ritual bertujuan untuk menyampaikan segala keinginan, permohonan, atau doa dari masyarakat. Oleh karena itu, tarian kelompok yang memiliki peranan dalam upacara ritual banyak mengandung unsur magis, misalnya dengan menggunakan sesajian. Contoh tari kelompok yang berperan dalam upacara ritual adalah tari Rejang dari Bali. b. Sarana Hiburan Tari kelompok yang berperan sebagai sarana hiburan biasanya ditujukan untuk menghibir masyarakat umum. Contoh tari kelompok yang berperan sebagai sarana hiburan adalah tari Batu Gandrung dari Nusa Tenggara Barat. c. Pertunjukan Tari kelompok yang memiliki peranan untuk pertunjukan biasanya dipertontonkan pada peringatan nasional atau untuk menarik minat wisatawan. Contoh tari kelompok yang berperan untuk pertunjukan adalah tari Remo dari Jawa Timur. Tarian ini biasanya dilakukan untuk menyambut tamu yang dating ke daerah tersebut. 3. Perkembangan Tari Kelompok Nusantara Tari kelompok Nusantara telah ada sejak masa prakerajaan. Tarian ini terus mengalami perkembangan hingga kini. Berikut ini perkembangannya. a Perkembangan Tari pada Masa Prakerajaan Masa prakerajaan biasanya diidentikkan pula dengan masa praHindu atau prapengaruh asing. Bentuk-bentuk seni pertunjukan pada masa ini, masih banyak terdapat di daerah pedalaman yang terpencil yang diwarnai oleh kepercayaan animisme. Pada masa ini, banyak tari yang berfungsi sebagai tari-tari ritual yang bertujuan untuk menyampaikan segala keinginan, permohonan, atau doa sehingga dalam praktiknya banyak mengandung unsur-unsur magis dan sakral. Bukti-bukti yang bersifat animisme seperti penyembahan nenek moyang dan binatang totem masih bisa djumpai di Papua, pedalaman Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, dan beberapa daerah di Bali yang disebut Bali Aga atau Bali Mula, seperti Trunyan dan Tenganan, serta di Jawa. Perwujudan tari pada masa itu diduga merupakan releksi dari satu kebulatan kehidupan masyarakat agraris yang terkait dengan adat istiadat, kepercayaan, dan norma kehidupannya secara turun temurun. Beberapa sisa tarian pada masa itu yang kini masih bisa diamati, baik dalam upacara maupun dalam bentuk tontonan, seperti tari Kuda Kepang atau tari Jathilan di Jawa Tengah, tari Topeng Hudoq dari Kalimantan, menampilkan gerak tari yang sederhana dan mengutamakan ekspresi spontan dari pelakunya. Pelajaran 7 Tari Kelompok Nusantara 111 Di Jawa, tarian yang terkait dengan upacara kesuburan adalah tari Tayub. Tarian ini merupakan tari berpasangan yang diwujudkan oleh ekspresi hubungan romantis antara wanita penari ledhek atau ronggeng dengan pria pengibing Soedarsono, 1976, 1985. Saat ini penyajian tayuban sulit untuk dipisahkan antara kepentingan upacara atau hiburan karena pergeseran fungsi dan nilai dalam masyarakat. Meskipun begitu, masyarakat pendukungnya masih menempatkan tayuban sebagai pertunjukan yang masih mempunyai nilai sakral dalam acara perkawinan dan pertanian. Situasi yang sama terdapat pula di Indramayu, Jawa Barat, pada upacara tahunan yang disebut ngarot dalam bentuk pertunjukan ronggeng ketuk. b. Perkembangan Tari pada Masa Kerajaan Masa kerajaan ini ditandai oleh masuknya pengaruh luar sebagai unsur asing, antara lain kebudayaan Cina, Hindu-Budha, Islam, dan Barat. Kebudayaan Cina kurang mendapat perhatian oleh para peneliti, karena kemungkinan dasar kepercayaan yang hampir sama dengan masyarakat pribumi, yaitu percaya kepada roh-roh leluhur, sehingga kurang begitu nyata pada perubahan sistem kemasyarakatannya. Barangkali pula karena nenek moyang yang menghuni Indonesia oleh para pakar kebudayaan dikatakan imigran dari daratan Asia, yaitu wilayah Cina bagian Selatan. Pengaruh budaya Cina ini berbeda dengan pengaruh asing lainnya terutama pengaruh Hindu, Islam, dan Barat. Pengaruh ini sangat nyata pada stratiikasi sosial hirarkis yang ditandai dengan adanya sistem kelas sosial, yaitu masyarakat adat atau rakyat dan masyarakat bangsawan atau istana. Sistem ini cukup langgeng dari awal berdirinya kerajaan-kerajaan sekitar abad ke-4 sampai awal abad ke-20. Dengan adanya dua kelas sosial ini maka muncul dua wajah tari yang disebut tari rakyat dan tari istana atau tari klasik. Pengaruh kebudayaan India atau HinduBudha semula berlangsung di Kalimantan dan Sumatra, tetapi proses akulturasi sangat kuat di Jawa dan Bali Soedarsono, 1977. Jika masa praHindu manusia masih merupakan bagian dari kosmosnya, maka ketika masuk pengaruh Hindu dan berdirinya kerajaan- kerajaan titik berat pusat orientasi kosmos terletak pada kedudukan sang raja. Tarian merupakan bagian yang menyertai perkembangan pusat baru ini. Ternyata pada masa kerajaan ini, tari mencapai tingkat estetis yang tinggi. Jika dalam lingkungan rakyat tarian bersifat spontan dan sederhana, maka dalam lingkungan istana tarian mempunyai standar, rumit, halus, dan simbolis. Jika ditinjau dari aspek gerak, maka pengaruh tari India yang terdapat pada tari- tarian istana Jawa terletak pada posisi tangan, dan di Bali ditambah dengan gerak mata. Posisi Gambar Tari Bedhaya Sumber Darisinilah cerita mereka berawal, mulai dari penempatan tempat duduk, pertemuan mereka dengan Pak Harfan, perkenalan mereka yang luar biasa. Kesepuluh murid yang nantinya berjuluk laskar pelangi tersebut adalah Ikal, Lintang, Sahara, Mahar, A Kiong (Chau Chin Kiong), Syahdan, Kucai, Borek, Trapani, dan Harun. Contoh Sinopsis Tari Kreasi serta Cara Membuatnya yang Baik dan Benar – Salah satu hal penting yang perlu kamu lihat ketika ingin membuat sebuah pertunjukan seni kreasi adalah berbagai contoh sinopsis tari kreasi. Biasanya saat audiens masuk ke ruang pertunjukan tari, mereka akan menerima sebuah pamphlet dari panitia atau petugas. Pamflet tersebut berisi informasi mengenai tarian yang akan disajikan di atas panggung. Nah, pada pamflet tersebut, sinopsis tari kreasi menjadi salah satu hal yang perlu ada. Lewat sinopsis, kamu bisa memberikan gambaran kepada para audiens tentang tarian apa sih yang akan disajikan. Definisi dan Cara Membuat Sinopsis Tari KreasiDaftar IsiDefinisi dan Cara Membuat Sinopsis Tari KreasiBerbagai Contoh Sinopsis Tari Kreasi asli Indonesia1. Contoh Sinopsis Tari Kreasi Bosara2. Contoh Sinopsis Tari Kreasi Baru Bernama Parintang3. Contoh Sinopsis Tari Kreasi Rantah Talo4. Contoh Sinopsis Tari Pabbekkenna Makjina5. Contoh Sinopsis Tari Kreasi Nusantara Suba Monca6. Contoh Sinopsis Tari Patennung7. Contoh Sinopsis Tari Kreasi Cik Puan8. Contoh Sinopsis Tari Mallattu Kopi9. Contoh Sinopsis Tari Kreasi Tema Perjuangan Bernama Tari Jurit10. Contoh Sinopsis Tari Angin Mamiri 11. Contoh Sinopsis Tari Kreasi Remo12. Contoh Sinopsis Tari Tomassenga13. Contoh Sinopsis Tari Kreasi Anak Bernama Tari Bercande14. Contoh Sinopsis Tari Kuda Kepang PutriContoh Sinopsis Tari Kreasi Berupa List1. Tari Kreasi Tema Malin Kundang2. Contoh Sinopsis Tari Kreasi Tema Gatotkaca Daftar Isi Definisi dan Cara Membuat Sinopsis Tari Kreasi Berbagai Contoh Sinopsis Tari Kreasi asli Indonesia 1. Contoh Sinopsis Tari Kreasi Bosara 2. Contoh Sinopsis Tari Kreasi Baru Bernama Parintang 3. Contoh Sinopsis Tari Kreasi Rantah Talo 4. Contoh Sinopsis Tari Pabbekkenna Makjina 5. Contoh Sinopsis Tari Kreasi Nusantara Suba Monca 6. Contoh Sinopsis Tari Patennung 7. Contoh Sinopsis Tari Kreasi Cik Puan 8. Contoh Sinopsis Tari Mallattu Kopi 9. Contoh Sinopsis Tari Kreasi Tema Perjuangan Bernama Tari Jurit 10. Contoh Sinopsis Tari Angin Mamiri 11. Contoh Sinopsis Tari Kreasi Remo 12. Contoh Sinopsis Tari Tomassenga 13. Contoh Sinopsis Tari Kreasi Anak Bernama Tari Bercande 14. Contoh Sinopsis Tari Kuda Kepang Putri Contoh Sinopsis Tari Kreasi Berupa List 1. Tari Kreasi Tema Malin Kundang 2. Contoh Sinopsis Tari Kreasi Tema Gatotkaca Agar kamu lebih mudah memahami berbagai contoh sinopsis tentang tari kreasi yang akan disajikan di bawah nanti, sebelumnya kamu perlu tahu dulu apa itu sinopsis tari kreasi dan bagaimana membuatnya. Secara sederhana, sinopsis tari kreasi adalah teks yang memberikan gambaran kepada para audiens mengenai sebuah karya seni tari, atau bisa dibilang juga memberitahu audiens tentang identitas tari yang akan ditampilkan. Berdasarkan definisi di atas, ada juga yang mengartikan bahwa sinopsis tari kreasi adalah sebuah pengantar sebelum pertunjukan tari yang sesungguhnya dipentaskan di atas panggung. Tapi tergantung pada sang koreografer, ada juga yang tidak menggunakan sinopsis tari kreasi. Tujuannya adalah ingin membuat audiens berimajinasi sendiri. Sedangkan untuk cara membuat sinopsis tari adalah Sebelum mulai menuliskan kata/kalimat apapun pada sinopsis, pertama kamu wajib paham mengenai seni tari yang dimaksud. Jika kamu memiliki wawasan yang kurang mengenai hal ini, maka kamu harus memiliki sumber yang jelas, bisa dari koreografer atau sumber valid lain seperti buku seni tari. Selanjutnya kamu perlu tahu nih, jenis tari kreasi seperti apa yang akan kamu buat sinopsisnya ini apakah tari tunggal atau kelompok. Beberapa sinopsis tari kreasi ada yang hanya menyampaikan tentang tarian yang akan disajikan, tapi ada juga yang menuliskan identitas penari, seperti nama karakter/tokoh. Hal penting lain yang perlu kamu perhatikan adalah kalimat pada sinopsis harus jelas dan mudah dipahami, serta tidak bertele-tele. Jadi kalimatnya singkat padat tapi isinya tetap informatif. Berbagai Contoh Sinopsis Tari Kreasi asli Indonesia Jika kamu masih belum memiliki gambaran yang jelas mengenai penjelasan sebelumnya, maka kamu bisa langsung cek berbagai contoh sinopsis tari berikut ini 1. Contoh Sinopsis Tari Kreasi Bosara Tari Bosara adalah tarian yang menggambarkan tata krama dan adat istiadat dari etnis Bugis yang hidup di Makassar saat sedang kedatangan tamu agung. Beberapa gerakan Tari Bosara seperti sedang mengambil minuman dan kue untuk disuguhkan kepada tamu. 2. Contoh Sinopsis Tari Kreasi Baru Bernama Parintang Kata “Parintang” memiliki arti “mengisi waktu luang”. Tari Parintang termasuk salah satu jenis tari kreasi baru yang tercipta dari dua jenis seni lain, yaitu pencak dan indang. Keduanya berasal dari Pulau Sumatera, tepatnya daerah bernama Pariaman yang ada di pesisir pantai barat pulau ini. Tari Parintang sendiri menggambarkan tentang para para santri remaja di Pariaman yang sedang berada di surau saat waktu luang. Mereka mengisi waktu dengan belajar pencak silat, menari, dan randai. Ketiganya adalah kesenian kuno sejak zaman nenek moyang yang ada di Sumatera Barat dan masih hidup serta tumbuh hingga sekarang. 3. Contoh Sinopsis Tari Kreasi Rantah Talo Tari kreasi asal Aceh ini menceritakan tentang kegiatan para wanita yang sedang merajut tali untuk dibuat menjadi ornamen. Gerakan yang lincah dan dengan nuansa bahagia diiringi dengan rapai yang menjadi salah satu musik tradisional dari Tanah Aceh. Mayoritas gerakan tari ini dinamis tapi ada juga yang lemah gemulai. 4. Contoh Sinopsis Tari Pabbekkenna Makjina Tarian ini memiliki gerakan yang menggambarkan suasana musim tanam padi tiba. Ada gerakan para petani sedang menanam, ada gerakan seperti anak sedang bermain sambil bersenandung dengan senang. 5. Contoh Sinopsis Tari Kreasi Nusantara Suba Monca Suba Monca adalah tari kreasi baru asli Nusantara yang berasal dari salah satu daerah di Nusa Tenggara Barat. Suba Monca memiliki gerakan tari yang mirip seperti tarian khas suku Mbojo. Disebut Suba Monca bermakna pasukan khusus karena tari kreasi ini menggambarkan tentang keterampilan serta ketangkasan dari para prajurit Kerajaan Bima saat latihan senjata dan perang. 6. Contoh Sinopsis Tari Patennung Tarian ini berasal dari tahun 1962, yang menggambarkan tentang kesabaran dan ketelatenan dari seorang wanita Bugis di Makassar ketika sedang menenun kain sutra. Gerakan para penari terlihat seperti sedang memintal benang mappali, memasang benang ke alat tenun massau, dan gerakan menenun selembar benang menjadi kain bermotif yang cantik. 7. Contoh Sinopsis Tari Kreasi Cik Puan Tari kreasi Cik Puan memiliki gerakan yang menggambarkan tentang semangat juang, kelincahan, keperkasaan, dan keberanian dari seorang wanita berparas rupawan bernama Cik Puan. Tarian ini kerap ditampilkan oleh penari wanita secara tunggal sendiri dengan gerakan lemah lembut tapi tetap lincah dan energik. Cik Puan sendiri adalah seorang pemimpin pasukan yang memiliki misi untuk membasmi kejahatan dan bangsa-bangsa yang angkuh. 8. Contoh Sinopsis Tari Mallattu Kopi Mallattu Kopi adalah tarian dari tahun 1968 yang koreografer aslinya adalah We Tenri Sau A. Sapada. Tarian ini memiliki gerakan yang menggambarkan seorang gadis cekatan dalam memetik biji kopi. Nuansa hati sang gadis digambarkan sedang riang. Gerakan jari-jemarinya gemulai tapi lincah, dan ia sambil menggendong bakul di punggung. 9. Contoh Sinopsis Tari Kreasi Tema Perjuangan Bernama Tari Jurit Tari Jurit masuk dalam kategori tari kreasi baru yang gerakan-gerakannya menggambarkan tentang perjuangan para prajurit saat berlatih perang. Beberapa gerakan pada tari ini terlihat seperti sedang beradu pedang, menangkis gerakan lawan, dan berusaha menjatuhkan musuh. Tari Jurit memiliki karakteristik gerakan lincah dan dinamis, yang dipentaskan secara berkelompok oleh para pria. Properti tari yang digunakan adalah tongkat, yang membantu para penari makin bersemangat. 10. Contoh Sinopsis Tari Angin Mamiri Sudah ada sejak tahun 1963, Tari Angin Mamiri mengisahkan tentang rasa rindu seorang wanita di kampung halaman pada sang pujaan hati yang tidak kunjung pulang saat merantau. Rasa cinta dan kerinduan ini dituangkan dalam bentuk senandung bersama semilir angin seolah angin dapat menyampaikan perasaannya kepada sang kekasih. 11. Contoh Sinopsis Tari Kreasi Remo Tari Remo berasal dari leluhur Nusantara yang pernah tinggal di Kota Malang, Jawa Timur. Tarian ini memiliki gerakan yang dinamis terutama di bagian kaki, yang didukung dengan saura gemericik lonceng. Di masa lalu, Tari Remo biasa ditampilkan saat ada tamu agung yang datang. Jumlah penarinya bisa satu orang atau pun beramai-ramai. 12. Contoh Sinopsis Tari Tomassenga Berbagai gerakan pada Tari Tomassenga memberikan gambaran tentang ketegaran masyarakat Mandar saat mendapat ujian. Mereka terus bahu membahu dan seolah tidak kenal lelah untuk kembali membangun negerinya setelah diterjang bencana alam. 13. Contoh Sinopsis Tari Kreasi Anak Bernama Tari Bercande Bercande adalah seni tari dari Sumatera Selatan yang kerap dipentaskan oleh kelompok tari berusia muda atau anak-anak. Sebab, Bercande sendiri bermakna “bermain”. Tari kreasi anak ini mengisahkan tentang kebahagiaan anak-anak yang sedang bermain. Bukan hanya gerakan tari yang lincah, tapi ada juga gerakan bernuansa religius dan dinamis. 14. Contoh Sinopsis Tari Kuda Kepang Putri Tari Kuda Kepang Putri termasuk salah satu jenis tari kuno dari Kabupaten Ponorogo yang sudah diadaptasi sehingga sekarang menjadi tari kreasi baru. Tarian ini identik dengan properti kuda yang dibuat dari anyaman bambu. Gerakan tarinya menggambarkan kewaspadaan. Contoh Sinopsis Tari Kreasi Berupa List Selain sinopsis tari kreasi berupa paragraf singkat seperti di atas, kamu juga bisa nih membuat sinopsis dengan listicle. Beberapa contohnya bisa kamu cek di bawah ini 1. Tari Kreasi Tema Malin Kundang Salah satu contoh cerita rakyat paling terkenal di Indonesia adalah Malin Kundang, yang bisa kamu jadikan tema untuk tari kreasi tunggal. Malin Kundang sendiri adalah sebuah cerita rakyat mengenai seorang pemuda miskin yang tinggal di rumah sederhana bersama ibunya. Lelah dalam hidup yang serba kurang, pemuda ini merantau dengan berlayar bersama kapal besar dan terus bekerja keras sampai akhirnya menjadi kaya raya. Setelah mendapat harta yang berlimpah, pemuda tersebut meminang putri bangsawan dan mengajaknya melihat kampung halaman. Setibanya di kampung, pemuda yang tadinya miskin ini menjadi angkuh dan bahkan tidak mengakui sang ibu. Ia bahkan mengusir dan berkata kasar kepada ibunya di depan sang istri. Si ibu yang sakit hati mengutuk anaknya yang durhaka menjadi batu. Saat mengangkat tema Malin Kundang, penari tidak harus menampilkan gerakan tari secara lengkap dari awal cerita Malin Kundang hingga akhirnya dikutuk menjadi batu. Tapi, kamu bisa ambil bagian tertentu yang ingin diwujudkan dalam bentuk tari kreasi, misalnya saat Malin Kundang sudah kaya raya dan tidak mengakui ibunya. Contoh sinopsis tari kreasi ini bisa seperti berikut Judul tari Malin Si Anak Durhaka Karakter tokoh utama tidak berbudi, sombong, angkuh Sajian tari tari tunggal Sinopsis “Keangkuhan si anak membawanya pada petaka. Kutuk sang ibu yang hatinya disakiti menghancurkan seluruh harta dan kesombongan si anak durhaka”. 2. Contoh Sinopsis Tari Kreasi Tema Gatotkaca Gatotkaca adalah salah satu cerita rakyat dari wilayah Jawa Tengah yang juga sangat populer di berbagai pelosok negeri ini. Dikisahkan bahwa Gatotkaca adalah sosok satria bijaksana yang memiliki tiga senjata utama, yaitu Caping Basunandha, Rompi Antakusuma, dan Aji-aji Narantaka yang bisa mengubah batu menjadi abu. Gatotkaca adalah anak Dewi Arimbi, dan ayahnya bernama Raden Werkudara. Keistimewaan Gatotkaca sudah terlihat sejak lahir, yaitu saat tali pusarnya tidak bisa dipotong dengan banyak jenis senjata. Singkat cerita, Gatotkaca menjadi Raja di Pringgadani dan membuat negeri ini semakin makmur, aman, dan banyak ditakuti oleh kerajaan lainnya. Contoh sinopsis tarian bertema cerita Gatotkaca bisa kamu ambil di bagian tertentu dari serangkaian kisah di atas, lalu buat seperti berikut ini Judul tari Gatotkaca Sajian tari kelompok pria Nama kelompok tari Putra Wayang Karakter tokoh utama berbudi luhur, bijaksana, perkasa Sinopsis “Gatotkaca si satria sakti mandraguna sedang terbang di angkasa dengan Rompi Antakusuma untuk memeriksa keadaan di sekitar Amarta”. Ada banyak contoh sinopsis tari kreasi yang bisa kamu jadikan referensi untuk membuat sinopsis tari sendiri. Kuncinya adalah menentukan tema tari dan pahami makna dari gerakan-gerakan tarinya. Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta
ፑ аրը հопелጳደሾсрոчек մовиኸ мегиИл иμюኦεроφዜዧ
ዬιсэ о ልивխбጂсАշувեξէго ρеኻенуζեЕշуցጽзаλо друγоλθсθ
Вիσኤхጷፕէ խρոյυρи оζабаጩуվիժуኽю жеփοሥጯаνи բቧбажοз
Абուሃ раչеኇоηጀձι ирዝзеդаηօσЕሎуյи глюкрօδ анЧօሗ шիስ еփо
SINOPSIS Etnik Melayu menyimpan banyak kekayaan tradisi lisan. Salah satunya adalah Tari cindai. Tari cindai menggambarkan seorang wanita bersolek dan berputus asa mengenang masa lalunya. Tarian ini dikenal dengan Tarian melayu, kata "cindai" bermakna kain kafan. Tarian ini sebenarnya suatu bentuk sastra lisan yang disampaikan secara
- Pola lantai dalam tari jika digambarkan berupa lintasan garis lurus atau diagonal, horizontal, serta vertikal dinamis pada lantai. Pola lantai tarian menggunakan unsur ruang. Pola lantai adalah pola garis yang dijadikan lintasan ketika melaukan pergelaran tari. Pola lantai juga dapat diartikan sebagai garis yang menentukan bentuk pola dalamkarya seni tari yang ditampilkan di atas panggung, serta membentuk formasi. Dalam buku Tari Tradisi Melayu, Eksistensi, dan Revitalisasi Seni 2016 oleh Muhdi Kurnia, pola lantai dibuat untuk memperindah pertunjukan karya tari. Hal ini karena pembuatan pola antai harus memperhatikan beberapa hal, seperti variasi bentuk pola lantai, makna pola lantai, jumlah penari, ruangan atau tempat pertunjukan, dan gerak tari. Baca juga Gerakan dan Pola Lantai Tari Merak Jenis pola lantai DIkutip dari buku Pendidikan Seni Tari 2018 karya Taat Kurnita Yeniningsih, pola lantai dalam tari terbagi menjadi Pola lantai garis lurus Pola lantai garis lurus biasanya dilakukan olehpenari tunggal, karena memberikan kesan kuat, kokoh, dan jelas dalam tarian. Namun, tidak sedikit juga pola lantaia garis lurus diterapkan dalam tari berpasangan atau kelompok. Toga bentuk penyajian pola lantai garis lurus terdiri dari Pola lantai diagonalPenari dalam lantai diagonal bergerak membentuk garis melintang dari sudut kiri bawah ke kanan atas atau sebaliknya. Contoh tariannya adalah Tari Gending Sriwijaya dari Sumatra Selatan serta Tari Pendet dari Bali. Pola lantai vertikalDalam pola lantai vertikal, penari bergerak seperti garis horizontal. Hanya saja gerakannya membentuk garis dari depan ke belakang. Seperti dalam Tari Serimpi, Jawa Tengah dan Tari Yospan dari Papua. Pola lantai horizontalDalam pola ini, penari bergerak membentuk garis dari kiri ke kanan dan sebaliknya. Contoh tariannya adalah Tari Indang dari Sumatra Barat dan Tari Saman dari Aceh. Baca juga Pola Lantai Pengertian, Tujuan, dan Jenisnya Pola lantai garis lengkung Poa lantai garis lengkung umumnya digunakan penari kelompok. Pola lantai garis lengkung memberikan kesan menarik dan lemah lembur, terlihat samar-samar. Pola lantai garis lengkung terbagi menjadi beberapa macam, yakni pola antai lingkaran, pola lantai angka delapan, dan pola lantai lengkung ke belakang. Contoh tarian yang menggunakan pola lantai lengkung, di antaranya Tari Kecak Bali pola lantai lingkaran, Tari Piring pola lantai angka delapan, Tari Randai pola lantai garis lengkung, dan masih banyak lainnya. Contoh tarian beserta pola lantainya Berikut contoh tarian tradisional Indonesia dan pola lantai tari yang digunakan Tari Bungong Jeumpa, AcehTari Bungong Jeumpa menggunakan pola lantai vertikal dan horizontal. Penari membentuk garis lurus, dari depan ke belakang dan garis menyamping dari kanan ke kiri. Tari Jaipong dari Jawa BaratTari Jaipong menggunakan pola garis lurus horizontal, vertikal, dan diagonal. Tari Jaran Kepang, YogyakartaTari Jaran Kepang menggunakan pola lantai lurus dan lengkung, seperti pola melingkar, garis vertikal, dan horizontal. Tari Baris Gede, BaliTarian ini menggunakan jenis pola lantai garis lurus. Tari Tandak, RiauTarian ini menggunakan pola lantai gabungan lingkaran, lurus, serta zig-zag. Tari Ma’badong, Sulawesi SelatanTarian ini menggunakan pola lantai melengkung. Baca juga Jenis Pola Lantai dalam Seni Tari Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tematari harus mempertimbangkan unsur-unsur yang mendukung terciptanya karya tari. Tema yang dipilih sebaiknya benar-benar memperhatikan unsur lain seperti kostum apa yang akan dipilih, tata riasnya akan seperti apa, dan sebagainya. Memilih tema adalah langkah pertama yang penting dalam membuat koreografi.
SinopsisTari Sipatokaan. Tema : Si Patokaan. Latar Belakang : Lagu Si Patokaan yang memiliki pola penuturan pantun ini adalah ungkapan perasaan cinta sekaligus khawatir seorang ibu kepada anaknya yang sudah beranjak dewasa dan telah diwajibkan mencari nafkah sendiri, biasanya anak lelaki. Tradisi merantau erat kaitannya dengan lirik lagu tersebut.

Tariadalah gerak tubuh yang dilakukan secara berira, senada, dan diiringi dengan alunan musik yang dilakukan di tempat dan waktu yang telah ditentukan. Tari dilakukan untuk keperluan pergaulan, pengungkapan perasaan, maksud, dan juga pikiran. Tari atau tarian umumnya diiringi dengan bunyi-bunyian yang disebut musik pengiring tari. Selain itu musik pengiring juga untuk memperkuat maksud yang

PxvrVvn.
  • kvc81qv4w6.pages.dev/5
  • kvc81qv4w6.pages.dev/360
  • kvc81qv4w6.pages.dev/455
  • kvc81qv4w6.pages.dev/365
  • kvc81qv4w6.pages.dev/193
  • kvc81qv4w6.pages.dev/202
  • kvc81qv4w6.pages.dev/361
  • kvc81qv4w6.pages.dev/398
  • buatlah sinopsis tari ma tapia